OHSAS 18000
Kegiatan ekonomi
dan produktivitas, selain berdampak pada lingkungan, pada gilirannya akan
berdampak pada personil-personil dalam dan/atau luar organisasi tergantung
luasnya pengaruh kerusakan lingkungan yang terjadi.
Sejak tahun
1950, Organisasi Buruh Internasional (International Labour Organization, ILO)
dan Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization, WHO) telah berbagi
definisi mengenai kesehatan kerja. Dalam revisi terakhir tahun 1995, definisi
dari kesehatan kerja (occupational health) adalah, "Occupational
health should aim at: the promotion and maintenance of the highest degree of
physical, mental and social well-being of workers in all occupations; the
prevention amongst workers of departures from health caused by their working
conditions; the protection of workers in their employment from risks resulting
from factors adverse to health; the placing and maintenance of the worker in an
occupational environment adapted to his physiological and psychological
capabilities; and, to summarize, the adaptation of work to man and of each man
to his job."
Standar OHSAS
18000 merupakan spesifikasi dari sistem manajemen kesehatan dan keselamatan
kerja internasional untuk membantu organisasi mengendalikan resiko terhadap
kesehatan dan keselamatan personilnya.
Standar ini
diterbitkan oleh komite teknis yang terdiri dari badan standardisasi nasional,
lembaga sertifikasi dan para konsultan, diantaranya adalah: National Standards
Authority of Ireland, Standards Australia, South African Bureau of Standards,
British Standards Institution, Bureau Veritas Quality International, Det Norske
Veritas, Lloyds Register Quality Assurance, National Quality Assurance, SFS
Certification, SGS Yarsley International Certification Services, dan lain
sebagainya.
Spesifikasi dan
persyaratan diatur dalam OHSAS 18001 dan pedomannya diberikan pada OHSAS 18002.
Revisi terakhir adalah tahun 2007. Standar ini juga kompatibel dengan ISO 9000
dan ISO 14000. Umumnya, ke-3 standar ini diaplikasikan sebagai integrated
system.
ISO 14000
ISO 14000
Standar ISO
14000 merupakan salah satu standar internasional yang telah dikenal luas.
Standar ini dikeluarkan oleh ISO dengan tujuan utama untuk membantu organisasi
mengelola dan mengendalikan dampak lingkungan akibat kegiatan ekonomi yang
dilakukan oleh organisasi yang bersangkutan.
ISO sendiri
telah melakukan pengembangan standar 14000 ini sejak tahun 1991, namun baru
pada tahun 1996 secara resmi dipublikasikan sebagai standar ISO 14001:2006.
Meskipun demikian, penerapannya telah dimulai sejak tahun 1995 melalui draft
standar 14000. Revisi terakhir adalah ISO 14001:2002.
Bagi organisasi
yang ingin mengambil sertifikasi ISO 14000 harus mematuhi
persyaratan-persyaratan pada ISO 14001. Pedomannya penerapannya sendiri
diberikan pada ISO 14004. Dan pedoman audit lingkungan, bersama dengan
manajemen mutu, diatur dalam ISO 19011:2002 - yang juga kompatibel dengan
sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja OHSAS 18000. Standar ISO
19011:2002 ini sekaligus mengganti standar ISO 14010, ISO 14011 dan ISO 14012
yang diterbitkan tahun 1996.
Total Quality Management
Total Quality Management adalah suatu
cara untuk meningkatkan performansi secara terus menerus (continuous
quality improvement) pada setiap level operasi atau proses, dalam area
fungsional dari suatu organisasi dengan menggunakan semua sumber daya
manusia dan modal yang tersedia dengan tujuan untuk memenuhi kepuasaan
pelanggan. Dengan demikian manajemen kualitas berorientasi kepada proses yang
mengintegrasikan semua sumber daya manusia, pemasok-pemasok (SUpplier) dan para
pelanggan (Costumer), di lingkungan perusahaan. Sehingga manajemen kulaitas
merupakan kemampuan atau kapabilitas yang melekat dalam sumber daya manusia
serta merupakan proses yang dapat dikontrol (controlled process) dan bukan suatu
kebetulan belaka.
Tanggung jawab untuk manajemen kualitas ada pada semua
level dari manajemen, tetapi harus dikendalikan oleh manajemen puncak (top
management) dan implementasinya harus melibatkan semua anggota organisasi.
Menurut deming, untuk membangun sistem kualitas modern
diperlukan tranformasi manajemen menuju kondisi perbaikan secara terus menerus
(continuous improvement). Tranformasi manajemen ini diringkas ke dalam 14 butir
prinsip Deming yaitu:
- Ciptakan tujuan yang mantap ke arah perbaikan barang maupun produk dan jasa, dengan tujuan menjadi lebih kompetitif dan tetap dalam bisnis serta memberikan lapangan kerja.
- Adopsikan filosofi yang baru. Kita berada dalam era ekonomi yang baru. Karena itu, diperlukan tranformasi manajemen untuk menghadapi tantangan dan memahami tanggung jawabnya serta melakukan kepemimpinan untuk perubahan.
- Hentikan ketergantungan pada inspeksi massal untuk memperoleh kualitas. Hilangkan kebutuhan untuk inspeksi massal dengan cara membangun kualitas kedalam produk itu sejak awal.
- Akhiri praktek bisnis dengan hanya bergantung kepada harga. Sebaliknya, meminimumkan biaya total. Bergeraklah menuju pemasok (supplier) tunggal untuk setiap barang (item) dengan membina hubungan jangka panjang yang berdasarkan kesetiaan dan kepercayaan.
- tingkatkan perbaikan secara terus menerus pada sistem produksi dan pelayanan serta meningkatkan kualitas dan produktivitas dan dengan demikian secara terus menerus akan mengurangi biaya.
- Lembagakan pelatihan kerja.
- Lembagakan kepemimpinan. tujuan dari kepemimpinan seharusnya untuk membantu pekerja, mesin, dan intrumentasi ke arah hasil kerja yang lebih baik.
- hilangkan ketakutan, sehingga setiap orang dapat bekerja dengan efektif untuk perusahaan.
- hilangkan hambatan-hambatan diantara departemen. Orang-orang yang berada pada bagian riset, desain, penjualan dan produksi harus bekerja sama sebagai satu tim untuk mengatasi masalah-masalah dalam produksi dan penggunaan dari barang dan jasa.
- hilangkan slogan-slogan, desakan-desakan dan target-target kepada pekerja untuk mencapai ” Zero defect (kerusakan nol)” dan tingkat produktivitas baru yang lebih tinggi.
- Hilangkan Quota produksi kerja di lantai pabrik. seubsitusikan dengan kepemimpinan. Hilangkan “manajemen serba sasaran” (management by objective). Hilangkan manajemen berdasarkan angka produksi. subsitusikan dengan kepemimpinan.
- Hilangkan penghalang yang merampok para pekerja dari hak kebanggaan kerja mereka. Tanggung jawab para pengawas (supervisor) harus diganti dari angka-angka produksi ke kualitas produk. Hilangkan penghalang yang merampok orang-orang yang berada dalam posisi manajemen dan rekayasa dari hak kebanggaan mereka bekerja. Ini berarti menghentikan praktek sistem tahunan dan manajemen serba sasaran serta manajemen berdasarkan pada angka produksi.
- lembagakan program pendidikan dan pengembangan diri secara serius.
- Gerakan setiap orang perusahaan untuk mencapai transformasi di atas. Transformasi menjadi tugas dan tanggung jawab setiap orang dalam perusahaan itu.
Six Sigma
Six Sigma adalah suatu
alat manajemen baru yang digunakan untuk mengganti Total Quality Management ( TQM ), sangat
terfokus terhadap pengendalian kualitas dengan mendalami sistem produksi
perusahaan secara keseluruhan. Memiliki tujuan untuk, menghilangkan cacat
produksi, memangkas waktu pembuatan produk, dan mehilangkan biaya. Six sigma
juga disebut sistem komprehensive - maksudnya adalah strategi, disiplin ilmu,
dan alat - untuk mencapai dan mendukung kesuksesan bisnis. Six Sigma
disebut strategi karena terfokus pada peningkatan kepuasan pelanggan, disebut
disiplin ilmu karena mengikuti model formal,yaitu DMAIC ( Define, Measure,
Analyze, Improve, Control )dan alat karena digunakan bersamaan dengan yang
lainnya, seperti Diagram Pareto(Pareto Chart) dan Histogram.
Kesuksesan peningkatan kualitas dan kinerja bisnis, tergantung dari kemampuan
untuk mengidentifikasi dan memecahkan masalah. Kemampuan ini adalah hal
fundamental dalam filosofi six sigma.
Sumber:
- MIN Consulting
- Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
- mnovessro.weebly.com/2/category/standard/1.htm
- http://aguswibisono.com/2009/total-quality-management/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar