Infinys
Tingkatkan Service Delivery Time Hingga 30% dengan System Center 2012
PT
Infinys System Indonesia (Infinys) dikenal sebagai salah satu penyedia layanan
cloud computing di Indonesia. Layanannya mencakup spektrum cloud secara
menyeluruh, yakni Software as a Service (SaaS), Platform as a Service (PaaS),
dan Infrastructure as a Service (IaaS) yang ditujukan untuk berbagai sektor
industri dan berbagai skala usaha, mulai dari enterprise sampai usaha kecil
menengah.
Khususnya
dalam menjalankan bisnis cloud, Infinys membutuhkan perangkat monitoring dan
manajemen (monitoring & management tools) yang andal dan terintegrasi.
Selain untuk memantau layanan secara real time dan menyeluruh, perangkat
tersebut juga membantu menyajikan service level agreement (SLA) yang lebih
terukur bagi pelanggan.
Untuk
mencapai tujuan tersebut, Infinys mengimplementasikan Microsoft System Center
2012 yang memang sudah terintegrasi dengan produk-produk Microsoft yang
digunakan Infinys. Langkah ini berdampak, antara lain, pada peningkatan respon
terhadap pelanggan (customer response) sebesar 20%
Situasi:
Berbasis di Jakarta, Infinys System Indonesia menyediakan
layanan cloud untuk berbagai sektor industri dan skala bisnis. Untuk berbagai
layanan cloud-nya, perusahaan yang memiliki data center dan network operation
di Cyber 2 Building ini menjanjikan standar uptime 99.5% kepada pelanggannya.
Dengan standar uptime tersebut, Infinys pun menyediakan bandwidth yang memadai,
helpdesk 24 jam, sistem backup & disaster recovery yang andal, dan sistem
monitoring terotomatisasi.
Namun, khususnya untuk aktivitas monitoring, menurut Dondy
Bappedyanto (General Manager), Infinys mengalami kesulitan melakukannya secara
real time. Penyebabnya adalah perangkat monitoring yang tersebar dalam berbagai
macam tools. “Kami membutuhkan waktu lebih lama untuk melihat problem pelanggan
secaramendetail,” jelas Dondy seraya menambahkan bahwa dibutuhkan waktu
beberapa jam untuk menganalisis problem pelanggan. Monitoring tool yang tidak
terintegrasi ini pun ternyata berakibat pada SLA yang kurang terukur. “Kami
memiliki kebutuhan untuk membuktikan SLA secara terukur kepada pelanggan,”
imbuhnya.
Sebagai penyedia layanan cloud, proses monitoring dan SLA
tentu saja tak boleh diabaikan. Layanan cloud, apalagi dengan garansi uptime
99.5%, harus dipantau secara real time dan terus menerus agar ketika ada
masalah di sisi pelanggan, provider dapat segera mengetahui dan mengatasinya.
Untuk itulah, Infinys System Indonesia membutuhkan perangkat monitoring yang
lebih terintegrasi dengan produk-produk Microsoft dan bekerja secara real time.
Apalagi jika mengingat misi dari Microsoft Gold Partner ini
untuk menjadi penyedia solusi Cloud Computingterdepan di Indonesia dan Asia.
Solusi:
Krusialnya monitoring terhadap SLA memaksa Infinys untuk
segera mencari tool baru yang lebih andal. Pilihan pun jatuh pada Microsoft
System Center 2012. “Karena System Center 2012 sudah terintegrasi dengan
produk-produk (Microsoft) yang dimiliki Infinys,” tandas Dondy Bappedyantor
mengenai alasannya memilih System Center 2012.
Proses implementasi berlangsung cukup singkat dan tanpa
kendala berarti, karena perusahaan yang berkolaborasi dengan Microsoft
Communication Sector dan Windows Mobile Division ini sejak lama sudah
mengimplementasikan infrastruktur berbasis teknologi Microsoft.
Manfaat:
Berbagai
peningkatan dialami Infinys setelah mengimplementasikan Microsoft System Center
2012, utamanya customer response dan service delivery time. “System Center 2012
sangat terintegrasi dengan produk-produk Microsoft dan sangat membantu kami
dalam memantau (monitor & manage) infrastruktur, mem-backup data pelanggan,
dan menyediakan mesin virtual baru untuk pelanggan kami ,” ujar Dondy. Di
samping itu, implementasi tool ini juga memampukan Infinys melakukan
cloud-enabled operating model.
https://skydrive.live.com/?cid=5de3fc2de0eaf1aa&id=5DE3FC2DE0EAF1AA!114&authkey=!AEFDrbDucvK3U0E
Tidak ada komentar:
Posting Komentar