Kamis, 31 Januari 2013

Studi Kasus Virtual PC



Infinys Tingkatkan Service Delivery Time Hingga 30% dengan System Center 2012

PT Infinys System Indonesia (Infinys) dikenal sebagai salah satu penyedia layanan cloud computing di Indonesia. Layanannya mencakup spektrum cloud secara menyeluruh, yakni Software as a Service (SaaS), Platform as a Service (PaaS), dan Infrastructure as a Service (IaaS) yang ditujukan untuk berbagai sektor industri dan berbagai skala usaha, mulai dari enterprise sampai usaha kecil menengah.
Khususnya dalam menjalankan bisnis cloud, Infinys membutuhkan perangkat monitoring dan manajemen (monitoring & management tools) yang andal dan terintegrasi. Selain untuk memantau layanan secara real time dan menyeluruh, perangkat tersebut juga membantu menyajikan service level agreement (SLA) yang lebih terukur bagi pelanggan.
Untuk mencapai tujuan tersebut, Infinys mengimplementasikan Microsoft System Center 2012 yang memang sudah terintegrasi dengan produk-produk Microsoft yang digunakan Infinys. Langkah ini berdampak, antara lain, pada peningkatan respon terhadap pelanggan (customer response) sebesar 20%

Situasi:

Berbasis di Jakarta, Infinys System Indonesia menyediakan layanan cloud untuk berbagai sektor industri dan skala bisnis. Untuk berbagai layanan cloud-nya, perusahaan yang memiliki data center dan network operation di Cyber 2 Building ini menjanjikan standar uptime 99.5% kepada pelanggannya. Dengan standar uptime tersebut, Infinys pun menyediakan bandwidth yang memadai, helpdesk 24 jam, sistem backup & disaster recovery yang andal, dan sistem monitoring terotomatisasi.
Namun, khususnya untuk aktivitas monitoring, menurut Dondy Bappedyanto (General Manager), Infinys mengalami kesulitan melakukannya secara real time. Penyebabnya adalah perangkat monitoring yang tersebar dalam berbagai macam tools. “Kami membutuhkan waktu lebih lama untuk melihat problem pelanggan secaramendetail,” jelas Dondy seraya menambahkan bahwa dibutuhkan waktu beberapa jam untuk menganalisis problem pelanggan. Monitoring tool yang tidak terintegrasi ini pun ternyata berakibat pada SLA yang kurang terukur. “Kami memiliki kebutuhan untuk membuktikan SLA secara terukur kepada pelanggan,” imbuhnya.
Sebagai penyedia layanan cloud, proses monitoring dan SLA tentu saja tak boleh diabaikan. Layanan cloud, apalagi dengan garansi uptime 99.5%, harus dipantau secara real time dan terus menerus agar ketika ada masalah di sisi pelanggan, provider dapat segera mengetahui dan mengatasinya. Untuk itulah, Infinys System Indonesia membutuhkan perangkat monitoring yang lebih terintegrasi dengan produk-produk Microsoft dan bekerja secara real time.
Apalagi jika mengingat misi dari Microsoft Gold Partner ini untuk menjadi penyedia solusi Cloud Computingterdepan di Indonesia dan Asia.

Solusi:

Krusialnya monitoring terhadap SLA memaksa Infinys untuk segera mencari tool baru yang lebih andal. Pilihan pun jatuh pada Microsoft System Center 2012. “Karena System Center 2012 sudah terintegrasi dengan produk-produk (Microsoft) yang dimiliki Infinys,” tandas Dondy Bappedyantor mengenai alasannya memilih System Center 2012.
Proses implementasi berlangsung cukup singkat dan tanpa kendala berarti, karena perusahaan yang berkolaborasi dengan Microsoft Communication Sector dan Windows Mobile Division ini sejak lama sudah mengimplementasikan infrastruktur berbasis teknologi Microsoft.

Manfaat:

Berbagai peningkatan dialami Infinys setelah mengimplementasikan Microsoft System Center 2012, utamanya customer response dan service delivery time. “System Center 2012 sangat terintegrasi dengan produk-produk Microsoft dan sangat membantu kami dalam memantau (monitor & manage) infrastruktur, mem-backup data pelanggan, dan menyediakan mesin virtual baru untuk pelanggan kami ,” ujar Dondy. Di samping itu, implementasi tool ini juga memampukan Infinys melakukan cloud-enabled operating model.

https://skydrive.live.com/?cid=5de3fc2de0eaf1aa&id=5DE3FC2DE0EAF1AA!114&authkey=!AEFDrbDucvK3U0E

Tidak ada komentar:

Posting Komentar